0
Sok Tahu tentang Cinta
Posted by Unknown
on
16.36
in
Corat-Coret
Cinta
itu air, bukan api
Cinta
itu rasa, bukan rasio
Cinta
itu tulus, bukan pamrih
Cinta
itu orisinal, bukan plagiat
Cinta
itu suci, bukan barang najis
Cinta
itu kerelaan, bukan paksaan
Cinta
itu memberi, bukan menerima
Cinta
itu kebenaran, bukan kesalahan
Cinta
itu kejujuran, bukan kebohongan
Cinta
itu kemenangan, bukan kekalahan
Cinta
itu perjuangan, bukan kepasrahan
Cinta
itu kertas putih, bukan tinta hitam
Cinta
itu jinak, bukan liar dan tak terkendali
Cinta
itu anugerah Tuhan, bukan bisikan syaitan
Cinta
itu bergerak maju, bukan berjalan mundur
Cinta
itu sesuatu yang indah, bukan suatu entitas yang buruk
Cinta
itu tumbuh secara alami, bukan sesuatu yang dibuat-buat
Cinta
itu datang dari hati yang jernih, bukan rekayasa hawa nafsu
Cinta
itu membuat orang bahagia, bukan menjadikan orang merana
Kalau
kita tahu, bahwa cinta itu seperti yang demikian, mengapa harus ada orang yang
mati karena putus cinta, atau karena bingung dan linglung tidak punya pasangan.
Dalam banyak kasus, mereka bunuh diri dengan minum racun, menyayat urat
nadinya, melompat dari menara, dan lain sebagainya. Ada pula orang yang meraih
cintanya dengan paksaan, menggunakan segala tipu muslihat, menggunakan
kekuasaan, memakai silaunya harta kekayaan dan tingginya status sosial untuk
mendapatkannya. Mereka memahami cinta itu dalam makna barisan kata sisi sebelah
kanan, bukan sisi sebelah kiri, pada bait di atas. Jika kita masih memahami
cinta semacam itu, maka sebenarnya kita masih belum mengerti akan apa makna
cinta itu. Cinta memang harus diperjuangkan, tapi kita tak usah berharap
kompensasi atau balas jasa dari cinta itu. Cinta itu bermacam-macam, dan dia
berbanding lurus antara satu sama lain, bukan berbanding terbalik. Cinta yang
benar, akan berbanding lurus, entah itu cinta kepada alam, cinta kepada sesama
manusia, cinta kepada pasangan, cinta kepada kedua orang tua, cinta kepada
Rasulullah Saw. dan tingkatan cinta yang tertinggi, adalah cinta dengan Sang
Maha Cinta, Allah Swt., Sang pembuat cinta itu sendiri. Jikalau semua cinta itu
tumbuh dalam diri kita dan ada benturan serta perbandingan terbalik diantara
mereka, maka kita belumlah sampai pada tingkatan “cinta” yang sesungguhnya. Maka,
marilah kita gapai maqam cinta itu sampai pada makna yang positif , seperti barisan
kata sebelah kiri, pada bait di atas. Karena cinta, adalah cinta itu sendiri.
Rf