4
BAHASA ARAB JUGA ADA DI KAMPUNG INGGRIS
Posted by Unknown
on
12.36
in
Artikel
Pare Sebagai Kampung Bahasa
Pare, adalah
salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri yang terletak paling utara, berdekatan
dengan Kabupaten Jombang. Ada dua desa yang menjadi pusat kursus-an di
sana, yaitu Desa Tulungrejo dan Desa Pelem. Kemudian ada lagi pesantren yang
khusus mengajarkan garamatika bahasa Arab secara kilat, bertempat di Kecamatan
Gurah Kediri, dari Kecamatan Pare ke arah selatan. Begitu tersohornya Pare
sebagai kampung bahasa, sampai-sampai ada beberapa pemuda asal Negeri
Jiran-Malaysia dan bahkan beberapa orang dari Libya (Timur Tengah), belajar
bahasa Inggris di sini.
Di Kecamatan
Pare ini, khususnya Desa Tulungrejo adalah surganya bimbingan belajar bahasa.
Memang, di Pare kursus-an yang mendominasi adalah bahasa Inggris. Kalau
bisa dihitung, lembaga kursus bahasa Inggris jumlahnya sampai seratus lebih,
sedangkan yang kedua adalah lembaga kursus bahasa Arab, yang jumlahnya kurang
lebih sekitar delapan sampai sepuluh buah. Kemudian menyusul bahasa Jepang,
Mandarin dan Jerman yang jumlahnya masing-masing kurang dari lima buah. Hal itu
bisa dimaklumi, karena bahasa Internasional yang secara resmi dipakai adalah
bahasa Ingggris dan sangat dibutuhkan di segala lini dunia kerja. Sedangkan
bahasa yang lain tidak seberapa bila dibandingkan dengan bahasa Inggris.
Ada keunikan dalam lembaga kursus bahasa Arab,
di lembaga ini pembelajaran setiap harinya sangat kental dengan kultur
pesantren. Mulai dari para tutornya yang selalu berpakaian layaknya kyai dan
diikuti para peserta kursus yang berpakaian santri, serta ada pula beberapa
yang berpakaian ala timur tengah. Hal itu mungkin karena memang, belajar bahasa
Arab adalah juga sebagai pintu gerbang untuk memperdalam ajaran agama Islam.
Hal itulah yang membedakan kursusan bahasa Arab dengan yang lainnya.
Selain kota
bahasa, Kediri juga terkenal dengan kota santri, karena di sana ada beberapa
pondok pesantren besar, seperti Lirboyo, Ploso, Kwagean dan lainnya. Oleh sebab
itu, para tokoh masyarakat dan perangkat desa sekitar sepakat untuk membentuk
kampung bahasa ini sebagai kampung
santri. Hal itu sudah menjadi komitmen warga Pare dan sekitarnya,
terutama dimotori oleh salah satu tutor dan pendiri kursus-an BEC (Basic
English Course), Mr. Kalend. Beliau dulunya adalah murid dari Kyai Ahmad Yazid
Thohir yang merupakan founding penyebaran ilmu bahasa di Pare. Konon,
beliau menguasai delapan bahasa dengan tanpa belajar secara sistematis dan
dalam rentang waktu yang lama, orang Jawa menyebutnya ilmu laduni. Kemudian
setelah itu dimodernisir oleh Mr. Kalend dengan sistem dauroh (kursus)
resmi dengan beberapa program materi bahasa. Setelah itu mulai bermunculan
lembaga-lembaga kursus yang lain yang menjadikan Pare serta daerah sekitarnya
ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah di seluruh pelosok negeri.
Profil Dauroh (kursusan) Bahasa Arab
Hanya selama
tiga bulan lamanya, penulis berada di Pare ini. Selama rentang waktu tersebut,
membuat penulis harus mengambil program sebanyak-banyaknya di sini, walaupun
secara nalar tidak mungkin dapat terserap semua. Program yang penulis ambil
antara lain di OCEAN Arabic, ITC (Islamic Training Center) dengan
program “Al-Barqi”-nya, Kanzul Lughah dan Gramatika Arab-Amtsilati
Pare. Akan penulis uraikan masing-masing dalam tulisan singkat ini.
a. OCEAN
Arabic
OCEAN adalah
sebuah lembaga kursus yang mengajarkan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Pendiri
sekaligus tutor utama di OCEAN ini adalah Ustad Toyib yang di kursus-an
bahasa Inggris akrab disapa dengan sebuan Mr. Oyi’. Beliau adalah lulusan S1
Sastra Inggris sebuah perguruan tinggi dan alumni Pondok Pesantren “Sunniyah Salafiyyah”
Pasuruan Jawa Timur. Kemampuan bahasa Arab beliau diperoleh dari pesantren,
sedangkan bahasa Inggrisnya dimatangkan di perkuliahan dan dilanjutkaan di
kampung bahasa Pare – Kediri ini.
Secara
spesifik akan saya jelaskan untuk program bahasa Arab-nya. Di sini, materi yang
terkenal adalah bahasa Arab lahjah ‘Ammiyah. Banyak orang yang kursus di
sini bertujuan untuk dapat berbahasa Arab ammiyah dengan lancar. Adapun
programnya antara lain; Arabiyyah fi Aidina I, Arabiyah fi Aidina II, Qowaid
wa Tathbiq I dan Qowaid wa Tathbiq II.
1. Arabiyyah
fi Aidina I
Dalam
tingkatan ini, siswa dibimbing untuk lebih berani berbicara dengan menerapkan
mufrodat yang telah dihafal dengan metode taqdim (presentasi), muhadatsah
(percakapan), istima’ (listening), musyahadah (menonton vcd,
dvd), lu’bah (permainan) dan sebagainya. Waktu belajarnya adalah masuk 2
kali dalam sehari, yaitu jam pertama pukul 07.30 – 09.00 WIB dan jam kedua
pukul 14.00 – 15.30 WIB. Sedangkan biayanya adalah Rp 150.000,-.
2. Arabiyyah fi Aidina II
Tingkatan
ini adalah merupakan program lanjutan dari program Arabiyyah fi Aidina I dengan
lebih menekankan kelancaran berbicara melalui mujadalah (debat), taqdim
(presentasi) dan khallul mas’alah (solving problem). Sedangkan waktu
belajarnya adalah masuk 2 kali dalam sehari, yaitu jam pertama pukul 05.30 –
07.00 WIB dan jam kedua pukul 09.30 – 11.30 WIB. Sedangkan biayanya adalah Rp
150.000,-.
3. Qowa’id
wa Tathbiq I
Kelas ini
mempelajari tentang tata bahasa Arab dasar bagi para pemula dan
aplikasinya/cara baca kitab yang mudah dan menyenangkan dengan ringkasan metode
Amtsilati Jepara. Waktu belajar untuk program ini adalah masuk 1 kali, yaitu
pukul 18.30 – 20.00 WIB. Sedangkan biayanya adalah Rp 80.000,-.
4. Qowa’id
wa Tathbiq II
Kelas ini
merupakan kelas lanjutan dari Qowa’id I plus aplikasi membaca kitab yang asyik
dan menyenangkan dengan metode Amtsilati Jepara. Dalam program ini, masuknya
juga satu kali sehari, pada pukul 16.00 – 17.30 WIB dengan biaya Rp 80.000,-
Di samping
itu, OCEAN Arabic juga menyediakan asrama bahasa Arab putra dan putri. Di
asrama ini, semua santrinya harus selalu berbicara menggunakan bahasa Arab.
Dengan tinggal disini, santri kursus akan lebih mudah dan cepat dalam
mengaplikasikan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam asrama, ada
beberapa program pembelajaran, antara lain; khiwar/percakapan, mujadalah/debat,
qowaid Amtsilati, istima’/listening, tathbiqul qira’ah/baca
kitab dan muhadhoroh/pidato.
Kalau boleh saya tambahkan, di OCEAN Arabic
ini keunggulannya adalah dalam pengajaran muhadatsah-nya yang ada pada program
Arabiyah fi Aidina 1 dan 2. Karena disini, banyak sekali diberikan materi
bahasa Arab ‘Ammiyah yang juga dijelaskan perbedaan istilahnya dengan
bahasa fusha. Sedangkan, dalam materi Qowaid-nya, sepi peminat, karena
memang sebagian besar peminat kursus di Pare ingin mengembangkan kemampuan berbicaranya
dengan bahasa Arab.
b. ITC
(Islamic Training Center)
ITC adalah
kepanjangan dari “Islamic Training Center”. Lembaga ini pada mulanya berawal dari
sebuah masjid saja. Kemudian pada akhirnya diperluas dengan membeli tanah di
sebelah selatan masjid tersebut. Akhirnya, berkembanglah menjadi lembaga kursus
bahasa Arab dan komputer. Kemudian menjadi semakin ramai dengan adanya asrama
bahasa Arab di sana. Lembaga ini
diketuai oleh Ustad Muhaimin, beliau adalah alumni sebuah pesantren di Jawa
Timur, kemudian melanjutkan menimba ilmu di Timur Tengah. Berbekal dari ilmu
itulah, beliau membuat kursusan bahasa Arab dengan metode El-Barqy. Maksud
dari metode ini adalah peserta kursus dapat memahami kaidah dasar bahasa Arab
yang lengkap dengan cepat, secepat kilat. Dalam pembelajarannya, peserta diberi
satu modul qowaid bahasa Arab yang isinya adalah semua materi kursus selama
satu bulan. Modul ini merupakan karangan Ustad Muhaimin sendiri dengan
mengambil sumber dari beberapa kitab induk nahwu dan sharaf. Penekanan progam
ini adalah pada qowaid bahasa Arab, kemudian ditambah lagi dengan Qira’ah,
Kitabah, Tarjamah, Muhadatsah dan Ta’bir.
Adapun
materi dalam modul tersebut adalah kaidah-kaidah dasar nahwu dan sharaf.
Memang, program ini lebih dikhususkan kepada siswa yang masih pemula, bukan
tingkat lanjut, karena materinya menang dasar. Pembelajaran di sini sangat
tekstual, artinya sangat bergantung pada modul pembelajaran.
Waktu
belajarnya adalah satu minggu masuk 5 kali pertemuan. Yaitu hari Senin, Selasa,
Rabu, Kamis dan Jum’at. Peserta kursus di sini dibebaskan memilih waktu kursus,
ada jam pagi (pukul 10.00 – 11.00 WIB), jam siang (pukul 13.00 – 14.30 WIB) dan
jam sore (15.30 – 17.00 WIB). Biayanya cukup terjangkau, yaitu Rp 150.000,-.
Apabila kita berkenan menambah Rp 50.000,-, kita akan mendapatkan materi
tambahan tarjamah Indonesia ke Arab dengan terjemahan modern.
c. Kanzul
Lughah
Setelah dari
Ocean dan ITC, kita beralih ke “Kanzul Lughoh”. Sebuah lembaga kursus yang
sederhana, namun sangat bermakna. Pendiri lembaga ini adalah Ustad Saiful
Bahri, beliau adalah salah satu Kyai muda di Desa Tulungrejo ini. Walaupun
masih muda, keilmuan agama beliau sangat mumpuni, tentunya dengan kemampuan
bahasa Arab yang juga tidak perlu diragukan lagi.
Di Kanzul
Lughoh ini, dibuka program pembelajaran bahasa Arab dengan jenjang 3 kelas.
Yaitu kelas 1 yang ditempuh selama 1 bulan, kelas 2 selama 1 bulan dan kelas 3
selama 3 bulan. Sama dengan yang lainnya, setiap program dimulai pada tanggal
10 tiap awal bulan. Materi kursusnya bermacam-macam, antara lain; di kelas 1
diajarkan muhadatsah, insya’, nahwu, shorof, hafalan mufrodat, tashrif dan
kata-kata mutiara dengan biaya Rp 100.000. Pada kelas 2 diajarkan muhadatsah,
insya’, nahwu, shorof, mengi’rob, hafalan tashrif dan kata-kata mutiara,
dengan biaya Rp 100.000,-. Sedangkan pada kelas 3 khusus pendalaman Kitab Alfiyah
Ibnu Malik dan Kitab Fathul Qorib dengan biaya Rp 180.000,- selama 3
bulan.
Di Kanzul Lughoh ini, kelebihannya adalah pada
qowaid (gramatika arab) dan pendalaman kitabnya. Ini sangat sesuai bagi santri
yang belum pernah mengkaji kitab-kitab tersebut, atau yang ingin me-review-nya
kembali. Lembaga ini banyak diminati murid yang senang dengan bahasa Arab, tapi
belum sempat menimba ilmu di pesantren secara lengkap. Selain itu, adalah para
siswa yang telah lama mendalami bahasa Inggris dan ingin mencoba mendalami
bahasa Arab juga.
d. Amtsilati
Pare
Lembaga
kursus terakhir yang menjadi safari penulis adalah “Amtsilati” Pare–Kediri. Amtsilati
adalah metode percepatan dalam memahami kitab kuning dan menguasai
gramatika bahasa Arab. Amtsilati Pare Kediri ini adalah merupakan bagian resmi
dari Amtsilati Gurah–Kediri. Amtsilati sendiri adalah sebuah metode percepatan
dalam menguasai bahasa Arab yang ditemukan oleh K.H. Taufikul Hakim dari
Jepara–Jawa Tengah. Kemudian, murid beliau, K.H. Syarwani dari Gurah–Kediri
membuka cabang resmi Amtsilati di tempatnya yang telah mendapatkan SK (Surat
Keputusan). Akhirnya, karena melihat Pare ramai dikunjungi oleh para pecinta
bahasa, maka di sini dibuka pula pembelajaran yang sama, namun hanya singkat,
selama satu bulan saja, selebihnya bisa dilanjutkan di daerah Gurah.
Program yang
ditawarkan di sini ada 2, yaitu Kilatan Amtsilati 1 dan Kilatan Amtsilati 3.
Pada Kilatan Amtsilati 1, peserta diberikan materi amtsiati jilid 1 – 4
(nahwu-sharaf), praktek membaca kitab (takroran), metode mudah mentashrif (kitab
shorfiyah), menghafal kaidah nahwu-sharaf (kitab rumus qo’idati dan khulashoh
nadzam Alfiyah), penerapan mempraktekkan qowaid, mengenal kesamaan isim, fi’il,
huruf, sehingga langsung bisa mengaplikasikan dalam kitab kuning dan bahasa
Arab. Waktu pembelajarannya adalah masuk 2 kali dalam sehari, pertama jam pagi
(pukul 05.30 – 07.00) dan kedua jam sore (pukul 16.00 – 17.30), sedangkan
biayanya adalah Rp 125.000,-. Belum termasuk modul kitab Amtsilatinya, yaitu Rp
75.000,-.
Program
kedua adalah Kilatan Amtsilati 3. Program ini dikhususkan bagi peserta yang
ingin mendalami metode Amtsilati beserta praktek pengajarannya dengan
pendalaman jilid-perjilid secara intensif serta metode pengajarannya. Khusus
kilatan ini, ditempuh dalam waktu 3 – 4 bulan dan bertempat langsung di Gurah,
pusat Cabang Amtsilati Kediri.
Sebetulnya
masih banyak lagi kursusan Bahasa Arab yang lainnya, seperti Al-Busayyith,
Al-Farisi, Al-Ma’ruf, La Tansa dan lain sebagainya. Kalau kursusan
bahasa Inggris, bisa penulis sebutkan beberapa yang besar, antara lain; BEC
(Basic English Course), Mahesa Institut, Genta Kampus, Pare Institut, Daffodils,
Webster, Best, Marvellouse, Elfast dan lain sebagainya. Semua memiliki
kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, terserah Anda, mau memilih yang mana.
Semua lembaga kursus ini saling berkompetisi untuk menyajikan pembelajaran yang
terbaik.
Agar Kursus Anda Berhasil
Hanya ada
satu syarat agar pembelajaran Anda berhasil di Pare ini, yaitu fokus dan serius
menekuni satu program, sebelum berpindah mengambil program yang lain. Tentunya,
semua harus Anda rencanakan sesuai dengan keuangan dan waktu yang Anda miliki. Sebelum berangkat, paling tidak Anda harus tahu dulu, materi
apa yang ingin Anda kuasai. Kemudian hari-hari pertama disana gunakanlah untuk berjalan-jalan
melihat profil di tiap lembaga kursus yang Anda minati, sambil meminta
brosurnya. Lebih baik pergi ke Pare kita tidak sendirian, kalau bisa harus ada
temanm karena kita sangat membutuhkan tempat untuk bertukar pikiran dan meminta
pendapat.
Di Pare,
banyak sekali alternatif tempat tinggal. Ada asrama kursus-an, tempat kos dan
pondok pesantren. Kalau ada biaya lebih, lebih baik memilih di asrama kursus-an,
karena di sana sudah terprogram dengan berbagai kegiatan pengembangan bahasa
setiap harinya yang wajib diikuti oleh semua peserta kursus, mulai bangun tidur
sampai tidur lagi. Sedangkan, bila biaya kurang, Anda bisa memilih pondok
pesantren. Misalnya, di sana ada Pesantren “Darul Falah” yang juga terdapat
program pengambangan bahasa harian, namun sayangnya hanya khusus untuk peserta laki-laki.
Di Pare ini,
kemampuan daya serap otak kita akan diuji melalui berbagai macam kegiatan.
Setiap hari, anda akan mendapatkan tambahan mufrodat/vocabulary yang
harus dihafalkan. Di samping itu yang paling menyenangkan adalah suasana lingkungan
yang mendukung. Sudah menjadi pemandangan biasa, di warung, kafe, toko atau di
pinggir-pinggir jalan, para peserta kursus bercakap-cakap dengan bahasa asing. Kondisi
semacam ini sangat mendukung dalam penyerapan materi yang kita pelajari di
kelas program kursus.
Demikianlah
tadi, sekelumit cerita tentang persinggahan penulis di Pare–Kediri–Jawa Timur. Semoga
sedikit paparan ini dapat menjadi referensi bagi para pembaca yang ingin
mengembangkan kemampuan bahasanya selepas lulus SMA, kuliah ataupun yang
mempersiapkan diri untuk studi atau bekerja di luar negeri. Selain itu, juga
bagi para siswa jurusan Bahasa, dapat mengajukan usulan ke guru bahasa
Asing-nya mengenai program kursus singkat di Pare yang secara kolektif
dilakukan, tentunya dengan persetujuan dari pihak Waka Kurikulum terlebih
dahulu.
Wallahu A’lam………