0

Etika Pergaulan Remaja Muslim

Posted by Unknown on 07.34 in


A.          Pengertian Remaja
Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami, dalam bidang fisik-biologis maupun psikis atau kejiwaan. Menstruasi pertama bagi kaum wanita dan keluarnya sperma dalam mimpi basah pertama kaum pria adalah merupakan tonggak pertama dalam kehidupan manusia yang menunjukkan bahwa mereka sedang dalam perjalanan usia remaja yang indah dan penuh dengan tanda tanya.

B.          Potret Buruk Pergaulan Remaja
Suatu kewajaran kalau antara laki-laki dan perempuan saling tertarik satu sama lainnya. Hal ini karena memang Allah menciptakan mereka dari satu jiwa lalu menciptakan pasangannya kemudian mengembangkannya menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak. (Q.S. An-Nisâ’/4:1). Penciptaan manusia secara berpasangan dan menjadikannya berkembang menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, bertujuan untuk saling mengenal (ta’aruf) dan berhubungan satu sama yang lain. Akan tetapi dalam kehidupan remaja saat ini, terjadi pembiasan makna terhadap ayat di atas. Esensi “mengenal” antara laki-laki dan perempuan dimaknai dengan pergaulan yang bebas dan tanpa batas. Seiring berkembangnya zaman, banyak sekali kasus yang terjadi di kalangan remaja dan itu bertentangan dengan norma-norma hukum, adat maupun agama.
Kemorosotan moral para remaja ini tergambar dari beberapa data seperti laporan Klinik Catur Warga Denpasar pada tahun 1996 menyebutkan 3000 pasangan KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan/Unwanted Pregnancy) yang berkunjung ke klinik tersebut ternyata 60%-70% adalah pasangan remaja pranikah. Dalam koran Surya 3 Juli 1995, petugas memergoki remaja berseragam sekolah sedang antri di depan pintu para pelacur. Dalam Koran Pikiran Suara Rakyat, menyatakan bahwa pengguguran kandungan (aborsi) di Indonesia tercatat sebanyak 2,3 juta kasus setiap tahun, dari jumlah itu, 15% sampai 30% dilakukan oleh remaja. Selain itu, pada akhir Th 1990-an sebuah penelitian menunjukkan bahwa 97,5% mahasiswi di sebuah kota di Indonesia sudah kehilangan keperawanannnya selama kuliah. Lalu, Universitas Diponegoro dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah meneliti tentang perilaku siswa SMA pada Tahun 1995, hasilnya sekitar 60.000 dari 600.000 (10%-nya) siswa SMA se-Jawa Tengah pernah mempraktekkan seks pranikah. Terakhir, majalah Gatra, pada Tahun 1999, memaparkan hasil surveinya, bahwa 7,5% responden menganggap bahwa kumpul kebo adalah hal yang wajar sebelum menikah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
      Apalagi sekarang terpaan media informasi di era globalisasi ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman. Semuanya tergantung sejauh mana kemampuan kita dalam membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang menimbulkan mudharat serta adanya pengendalian diri yang kuat sebagai seorang muslim.

C.           Penyebab Salahnya Pergaulan Remaja Masa Kini
1.     Memandang Gambar-Gambar yang Seronok
                 Memandang gambar-gambar seronok/berbau seks baik secara langsung atau tidak langsung seperti majalah, koran, tabloid, dan video. Memandang gambar yang semacam itu adalah penyebab tertinggi terangsangnya birahi. Dari terangsangnya birahi melalui gambar itu, maka bayangan itu akan terus mucul di pikiran. Setelah itu muncullah keinginan untuk melihat yang serupa pada obyek yang nyata.
2.     Kosong dari Aktifitas
           Kosong dari aktivitas lahir maupun bathin bisa menyebabkan seseorang terjatuh dalam lamunan–lamunan kosong. Saat hati kita kosong dari aktivitas, ingatan yang menyerang kita pertama kali adalah ingatan seks, setelah itu kita akan merancang bagaimana untuk memenuhi hasrat itu. Sedangkan kosong dari aktivitas lahir berpotensi membawa seseorang kepada perilaku yang tidak baik. Ketika kita kosong dari kegiatan,       hasrat seks akan muncul dengan tiba-tiba. Tidak jarang kita akan melakukan perbuatan seks, seperti mastrubasi atau onani.
3.     Menyendiri dan Jauh dari Keluarga
           Disaat sedang sendirian, fantasi seks sangat mudah muncul di benak kita. Khayalan indah seks bisa membuat kita melakukan perbuatan yang dilarang, seperti melihat gambar atau tontonan yang berbau seks. Kalau kita sedang jauh dari orang tua, peluang untuk melakukan pergaulan yang bebas dengan lawan jenispun semakin besar.
4.     Sarana-Sarana Informasi yang Bebas Nilai
           Diantara sekian banyak sarana informasi yang bebas nilai dan sangat berbahaya adalah internet, disamping sarana informasi yang lainnya (televisi, Handphone, video, dan sebagainya). Banyak muda-mudi yang hancur martabatnya karena internet. Kehormatan yang seharusnya dijaga baik-baik, justru malah dibongkar habis oleh saluran internet. Seperti kasus Ariel dan Luna Maya yang heboh di seluruh dunia. Untuk itu, kita harus menggunakan internet seperlunya saja dan hanya untuk tujuan yang bermanfaat/tidak menimbulkan mudharat.
5.     Salah Dalam Memilih Teman Bergaul
           Teman yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan muda-mudi yang asalnya baik dan shalih. Lambat laun mereka akan ikut berubah menjadi buruk. Tanpa terasa kita akan mengikuti apa yang menjadi hobi mereka. Apabila teman-teman kita memiliki kebiasaan buruk dalam bergaul, maka kebiasan itu akan terjangkit pula pada kita tanpa kita sadari, termasuk kebiasaan buruk dalam bergaul dengan lawan jenis.
6.     Bergaul Tanpa Batas dengan Lawan Jenis
           Bergaul dengan lawan jenis tanpa batas adalah kenistaan yang sangat besar. Biasanya, bercampur secara bebas dengan lawan jenis berawal di lingkungan sekolah,  kampus, organisasi atau yang lainnya. Sebab percampuran antara lawan jenis sama sekali tidak mengandung maslahat. Secara fiqih, hanya memandang lawan jenis dengan disertai syahwat sudah dihukumi berdosa. Maka bisa dibayangkan seberapa besar dosanya jika ada  muda-mudi saling berpelukan atau bahkan melakukan hubungan seks tanpa adanya pernikahan.
           Demikian, beberapa hal yang harus di jauhi oleh para muda-mudi Islam. Mencari selamat sebisa mungkin. Sebab, penyesalan akibat ceroboh dalam bergaul atau bersikap akan terasa sakit selamanya. Masa depan dan harga diri anda akan hancur.

D.          Etika Bergaul Bagi Remaja Muslim
Sebenarnya Islam sendiri telah memberi batasan kepada para remaja muslim dalam bergaul. Secara tegas, Allah melarang umat manusia untuk mendekati perbuatan zina. Allah menjelaskan dalam firman-Nya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”.(QS. Al-Isrâ’/17:32)
Allah SWT Maha Mengetahui bahwa daya tarik zina (hubungn seks bebas antara laki-laki dan perempuan) begitu kuat, dan sekali orang masuk ke dalam lingkaran zina—siapapun dia—maka dia akan sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut. Rasulullah saw pun mengakui hal ini dalam sabdanya:
”Sepeninggalku, tidak ada cobaan yang paling berat bagi kaum laki-laki dari yang berhubungan dengan wanitanya”. (Muttafaq ’alayh)
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sudah seharusnya kita sebagai remaja muslim menggunakan ajaran Islam sebagai landasan dalam bergaul, bukan lantas mengikuti trend dan budaya western yang justru bertentangan dengan Islam dan menimbulkan mudharat yang besar. Adab pergaulan antar remaja muslim-muslimah adalah sebagai berikut:
1.     Niat dan motivasi pergaulan hendaknya didasarkan karena Allah semata.
2. Mengucapkan dan menjawab salam bila bertemu (Q.S. An Nisâ’/4:86), bertamu (Q.S. An Nûr/24: 27) dan ketika berpisah (H.R. at-Tirmidzi dan Abu Daud). Nabi saw bersabda: “Sebarkan salam diantara kalian!”. (Muttafafaq ‘alayh), karena salam adalah ungkapan suka cita dan doa semoga keselamatan, kedamaian dan berkah Allah senantiasa tercurah kepada yang disalami. Mengucapkan salam hukumnya sunnah, sedang menjawabnya adalah wajib.
3. Tidak diperbolehkan bersentuhan—seperti: berjabat-tangan, bergandengan, berdempetan, berpelukan, dan berciuman— selain mahram dan isteri.
4.Tidak dibolehkan ber-khalwat (bersepi-sepian) tanpa ada kontrol.
Termasuk kategori ber-khalwat yakni ketika tidak ada kontrol dari orang sekelilingnya, meski itu di tempat ramai.
5. Menundukkan pandangan yang bermuatan syahwat dan menjaga kemaluan: ”Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. (Q.S. An Nûr/24: 30-31). Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya….. “
Penggabungan anjuran untuk menundukkan pandangan dengan menjaga kemaluan berarti anjuran untuk menundukkan pandangan yang bermuatan syahwat.
6.Tidak memperlihatkan perhiasan/keindahan anggota tubuhnya (Q.S. An Nûr/24: 31), yakni dengan berbusana menutup aurat. Lanjutan ayat di atas:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. Kriteria menutup aurat dalam Islam adalah:
a.      Menutup aurat. Aurat perempuan adalah semua anggota badannya kecuali wajah dan pergelangan tangan, sedang aurat laki-laki adalah antara pusar hingga lutut.
b.     Tidak ketat dan tidak transparan.
c.      Tidak mengundang perhatian (misal: pakai ronce, norak dan seksi).
d.     Tidak menyerupai pakaian lain jenis.
7.Bersikap dan berkata yang baik dan benar, dapat dipercaya, supel dalam bergaul, namun tetap menjaga kehormatan dan kesopanan sebagai pribadi muslim dan muslimah. Perhatian: Semua adab pergaulan di atas bertujuan untuk mendidik dengan mencegah berbagai hal yang dapat mejerumuskan ke dalam perzinaan.
Atas dasar demikian dapat disimpulkan bahwa Islam sesungguhnya tidak melarang bergaul antara laki-laki dan perempuan selama semua larangan di atas tidak dilanggar. Sebatas mengenal dan mencintai seseorang karena Allah dan tidak melanggar larangan, maka boleh mengenal satu sama lain. Hal ini didasarkan pada Q.S. Al Hujurât/49:13 tentang ta’aruf:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”
Selain itu juga diperkuat dengan hadis Nabi saw tentang tiga orang yang mampu merasakan manisnya iman, antara lain: mencintai seseorang karena cintanya kepada Allah semata (Muttafaqun ‘alayh). Tetapi ketika proses perkenalan dan pendekatan itu madharatnya lebih besar dari manfaatnya apalagi sudah mendekati zina maka hal tersebut diharamkan.

E.    Membendung Budaya Pergaulan Bebas Pada Remaja Muslim
Uraian di atas tadi kiranya cukup membuka mata kita sebagai seorang remaja muslim ataupun para orang tua yang mempunyai anak sedang beranjak dewasa. Kebudayaan para remaja saat ini sudah sangat melampaui batas, terutama dalam berhubungan dengan lawan jenisnya. Kita patut prihatin atas hal ini, bagaimana nasib generasi-generasi muslim di bawah kita nantinya.
Bagi para remaja muslim, seharusnya tidak mudah terlarut dalam budaya westernisasi yang negatif. Kita memiliki ajaran yang santun dalam berhubungan antar sesama, khususnya dengan lawan jenis. Tentunya semua itu dilandaskan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits nabi. Di dalamnya sudah sangat jelas, bahwa Allah melarang hambaNya untuk mendekati zina. Kalau dalam kajian fiqih, bersalaman dengan bersentuhan tangan antara laki-laki dan perempuan saja ada yang mengatakan haram, apalagi saling berpelukan, berdua-duaan di tempat yang sepi, atau bahkan melakukan perbuatan zina. Semua larangan itu bukan dimaksudkan untuk membatasi dan tidak memberi kebebasan dalam bergaul, akan tetapi justru semua larangan itu untuk menjaga kehormatan kita dan memperindah hubungan antara muslim dengan muslimah.
Bagi para orang tua, seyogyanya mulai dari kecil harus mendidik putra- putrinya untuk berpakaian yang sopan/menutup aurat. Karena timbulnya tindakan asusila juga dikarenakan cara berpakaian para wanita yang mengundang nafsu birahi. Jika budaya menutup aurat dilakukan dari kecil, maka ketika sang anak sudah dewasa, dia akan mengerti dengan sendirinya bagaimana berpakaian yang baik dalam Islam. Selain itu, orang tua juga perlu melakukan pengawasan intensif kepada anaknya dalam bergaul. Pengawasan itu bisa dilakukan secara langsung ataupun melalui informasi dari teman-teman anaknya. Orang tua harus mengetahui dengan siapa saja dia bergaul, bagaimana karakter teman-temannya dan bagaimana pergaulan mereka. Apabila hal ini bisa dilakukan, maka kita akan bisa membendung westernisasi budaya pergaulan bebas pada remaja muslim di era globalisasi ini sejak dini.
Wallahu A’lam Bi-Al-Showab.
















0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 TANPA BATAS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.