0

IAIN Supel VS UI Jakarta; Rihlah HMJ PBA yang Menyenangkan dan Melelahkan

Posted by Unknown on 11.54 in


Pemberangkatan

            Pagi hari yang mendung mengiringi pemberangkatan rombongan HMJ PBA IAIN Sunan Ampel Surabaya Menuju Jakarta. Pagi itu, tanggal 20 Desember 2010, suasana ruang loby gedung B sangat gaduh dengan suara mahasiswa PBA yang ribut meminta surat izin. Mereka adalah peserta Studi Banding HMJ PBA 2010 yang takut kalau saja kena alpha selama empat hari. Setelah semuanya datang dengan lengkap, panitia menggiring peserta menuju lapangan olahraga kampus. Di sana, bus sudah menunggu, kamipun masuk ke dalam dan duduk dengan teratur.
            Setelah semuanya lengkap, datanglah Bapak Kajur dan Sekjur PBA yang melepas kepergian kami. Intinya, beliau berdua memberikan pesan kepada kami agar nantinya dapat bekerja sama dengan pihak kampus LIPIA maupun UI (perguruan tinggi tujuan kami) dan dapat menjaga akhlak selama perjalanan. Setelah itu berdo’a bersama melepas pemberangkatan kami. Lantunan takbir mengiringi pemberangkatan pada pukul 09.30 WIB pagi, padahal di jadwal pukul 08.00 WIB, telambat 1 jam.
            Sebuah hal terjadi diluar dugaan, bus yang kami jadikan sarana rihlah mogok di pinggir Tol Kebomas Gresik. Inilah awal kejadian yang menyebabkan jadwal rihlah kami kacau balau. Tiga jam kami ditelantarkan di pintu tol, setelah itu datanglah bus lain yang mengantar kami ke sebuah rumah makan, saya pikir itu bus penggantinya, tapi ternyata bukan. Bus tersebut hanya mengantar kami saja ke rumah makan, agar tidak kelaparan. Ternyata disana kami harus menunggu lagi lima jam lamanya, ditemani hidangan makanan yang harganya selangit.
            Jam 19.15 WIB malam tepat tibalah bus pengganti kami, cukup representatif dari pada bus yang pertama. Perjalananpun dilanjut menuju Jakarta. Suasana penat dan sumpek hilang setelah bus itu datang, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Jawa Barat. Dalam perjalanan, tidur adalah kegiatan yang paling menyenangkan. Pertama kali rihlah ke Jakarta membuat badan jadi kaku semua. Dua malam berada di dalam bus dengan posisi duduk, huh.. kaki rasanya membeku. 

Sambutan di Kampus Kuning
            Tepat pukul 21.00 WIB malam kami tiba di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat. Disana, kami disambut oleh teman-teman IKABA  (Ikatan Keluarga Asia Barat) UI. Mereka antara lain Latif, Melia, Ummu, Aminah, dan lain-lain. Sambutan hangat dan ramah menyapa kami semua, ditemani dengan guyuran hujan membuat suasana semakin dingin. Setelah itu, kami diabsen satu-persatu untuk dibagi sesuai dengan jumlah kamar. Kemudian kami semua masuk kamar masing-masing dengan memindahkan semua barang yang kami bawa. Satu kamar dipakai untuk tiga orang, dengan kondisi kamar yang bersih, kami jadi betah disana. Jalur menuju asrama lumayan jauh, melewati jalan kecil dan panjang, disampingnya penuh dengan taman yang hijau dan pepohonan yang rindang.
            Sekitar pukul 21.30 WIB, kami panitia rihlah dari HMJ PBA diundang tuan rumah untuk sekedar berkoordinasi dan ramah tamah di gassebo utama asrama mahasiswa UI. Kami duduk di kursi yang melingkar, seperti sebuah konferensi dan ditemani dengan suguhan teh manis yang hangat. Akhi Latif memimpin jalannya ramah tamah, pertama didahului dengan perkenalan individu satu persatu dan menerangkan posisinya di kepengurusan HMJ. Setelah itu, Ukhti Melia-yang juga sekretaris acara penyambutan, memaparkan konsep acara inti pada esok hari. Bicara dengan teman-teman IKABA UI membuat kami melupakan rasa kantuk, karena penyambutan yang ramah ditambah dengan suasana yang akrab, sudah seperti saudara sandiri. Pukul 23.00 WIB, ramah tamah diakhiri, kamipun pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat.
            Keesokan harinya, pukul 07.00 WIB pagi, kami harus bangun dan bersiap-siap dengan pakaian almamater lengkap. Setelah bersiap-siap, kami bersama berkumpul di aula utama asrama mahasiswa dengan membawa semua barang-barang bawaan kami. Disana kami menaiki bus yang telah disewa untuk menuju aula di fakultas sastra tempat dilaksanakannya acara studi banding. Dalam perjalanan, pemandangan yang indah menyapa mata kami yang masih perih. Kampus yang luas, pepohonan yang lebat dan kedaan kampus yang tertata rapi membuat suasana layaknya di sebuah taman safari. Suasana demikian bukan tercipta dengan sendirinya, melainkan sebelum kampus ini berdiri, dahulunya adalah sebuah hutan lindung milik pemerintah. Oleh karena itu, kampus ini dipenuhi oleh pepohonan yang lebat, rindang dan langka jenisnya. 

Ceremonial dan Acara Inti yang Akrab
            Perjalanan bus yang pelan menjadikan perjalanan kami terasa lama sekali. Kurang lebih lima belas menit lamanya perjalanan, akhirnya kita semua sampai di auditorium fakultas sastra. Di sana, panitia berjas kuning siap menyambut kami menuju ke dalam ruangan. Acara dimulai dengan pertunjukkan tari yang dimainkan oleh anak-anak kecil yang berumur sekitar 7 Tahunan, tidak ada yang tahu dari mana panitia mendapatkan anak-anak itu.
Acara resmipun dimulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan profil jurusan masing-masing yang disampaikan oleh para dosen yang ditugaskan. Dari Jurusan Studi Timur Tengah, paparan disampakan oleh Bapak Dr. Afdhol Thariq, MA. yang juga sebagai Ketua Jurusannya. Sekitar 15 menit pemaparan yang diberikan, cukup panjang dan banyak informasi yang kami peroleh. Kesempatan kedua diberikan kepada Bapak Taufiq Siraj, M.Pd.I dan Bapak Alief Quddus, Lc. untuk memberikan paparan lengkap tentang Jurusan Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel Surabaya. Kedua pihak menjelaskan mulai berdirinya jurusan, sistem kurikulum, data persebaran alumni dan sebagainya. Para narasumber tidak memberikan kesempatan dialog, dikarenakan semua penjelasan sudah sangat lengkap dan waktu yang tidak memungkinkan lagi. Setelah selesai, kedua pihak saling memberikan cindera mata dan langsung pergi menuju kantor jurusan untuk mengadakan komunikasi dengan para dosen UI yang lain.
Pada sesi kedua adalah giliran masing-masing HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) yang harus memaparkan masing-masing eksistensinya. Pertama adalah paparan dari IKABA (Ikatan Keluarga Asia Barat) UI yang disampaikan oleh Akhi Latif, sebagai pemandu acara adalah Ukhti Melia yang selalu kreatif membuat suasana menjadi hidup. Akhi Latif menyampaikan profil IKABA UI mulai kepengurusannya, program kegiatannnya maupun permasalahan yang dihadapi. Program yang paling menarik adalah Festival Timur Tengah (FTT) se-Indonesia. Dalam festival itu diadakan berbagai macam perlombaan yang bernuansa budaya Arab. Seperti Khitobah, Imathoh, Tarian Arab, Peragaan Busana Arab dan Sebagainya. Setelah itu ada waktu dialog sebentar yang dimanfaatkan teman-teman IAIN untuk bertanya sebanyak-banyaknya. Kesempatan kedua diberikan kepada Akhi Jangki Dausat yang juga Ketua HMJ PBA IAIN Sunan Ampel. Dia menyampaikan poin-poin yang sama dengan IKABA UI, hanya saja dari segi kegiatannya, IKABA UI lebih unggul. Terutama untuk kegiatan yang berskala nasional, mereka sudah terbiasa melaksanakan. Hal itu dikarenakan SDM mahasiswa UI yang memadai, ditunjang dengan fasilitas yang lengkap, dana yang cukup dan Kajur yang sangat mendukung semua kegiatan HMJ. Inilah yang menjadikan HMJ PBA kalah unggul, untuk itu kelebihan-kelebihan inilah yang nantinya akan dibawa oleh HMJ PBA untuk diadopsi dan diterapkan di IAIN, tentunya dengan beberapa penyesuaian secara kontekstual.
            Acara di dalam ruangan diakhiri dengan pemberian cindera mata dari dan kepada Ketua IKABA UI. Sebuah vandel indah saling diberikan sebagai buah kenangan dari persaudaraan yang telah terjalin. Kemudian acara dilanjutkan dengan berfoto bersama antar pengurus HMJ. Suasana akrab sangat kental mewarnai pagi hari agak siang itu. Setelah semua acara selesai, tiba saatnya berkeliling kampus UI Depok dari ujung ke ujung. 

Kampus Terluas yang Pernah ditemui
            Pergi berjalan berkeliling kampus UI adalah kegiatan yang sangat ditunggu oleh teman-teman. Banyak sekali tempat menarik yang tidak bisa terdeskripsikan semua. Hanya beberapa tempat yang bisa disebutkan, karena memang itu yang bisa diingat. Pertama adalah Jembatan Texas, yaitu jembatan yang menghubungkan fakultas sastra dengan fakultas teknik. Diambil dari suku kata depannya, yaitu “tek” dan “sas” menjadi Teksas, lebih kerennya menjadi Texas. Di bawahya terdapat sungai yang luas dan panjang. Di bawah jembatan tepi sungai juga banyak terdapat tempat nongkrong yang sangat nyaman, karena dari tempat itu dapat dilihat hamparan sungai yang luas di temani dengan pepohonan yang rindang. Tempat kedua adalah Balairung, ini adalah semacam aula gedung pertemuan yang sangat luas. Akses menuju kesana melalui jalan panjang yang teduh, karena terdapat atap di atasnya. Dulu, presiden Amerika, Barrack Obama sempat berorasi disini ketika sedang berkunjung ke Indonesia. Selama perjalanan, kami dapat melihat berbagai pemandangan indah di kanan dan kiri jalan.
            Pejalanan kami berakhir di masjid besar UI. Di sana kita melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Sambil menunggu semua teman selesai melaksanakan ibadah sholat, kami menuju toko buku di depan masjid. Disana banyak sekali koleksi buku-buku agama Islam yang sangat menarik. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keIslaman di UI. Selain buku, ada juga mercendise menarik yang bertemakan Universitas Indonesia. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalanan kampus UI yang sangat rindang dan bersih dengan berjalan kaki. Tidak disangka, di depan kami sudah ada bus yang menuggu untuk menjemput kami kembali melakukan perjalanan panjang. Sebelum semua berakhir, kami berfoto untuk yang terakhir kalinya. Terasa singkat sekali berada di kampus yang sangat luas dan nyaman. Kampus ini manjadi kampus terluas dan termegah yang pernah kami temui. Segala hal baik dapat kami ambil dari sini untuk kemudian diterapkan di kepengurusan HMJ Pendidikan Bahasa Arab IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Wallahu A’lam Bis-Showab....














0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 TANPA BATAS All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.