2
ANALISIS DATA PENELITIAN
Posted by Unknown
on
08.28
in
Makalah
Pendahuluan
Didalam
penelitian yang bersifat ilmiah maka
harus dilakuakan dengan teliti, cermat dan hati-hati. Proses penelitian tidak
cukup diselesaikan dalm tempo waktu yang singkat, melainakan memerlukan waktu
yang relaif lama. Dalam prosesnya juga ada prosedur dan rambu-rambu yang harus diperhatikan.
Konsep-konsep
dasar penelitian yang meliputi langkah-langkah dan prosedur penelitian harus
diketahui oleh peneliti. Dalam menentukan varibel, fokus penelitian (pemetaan
variable dan penentuan focus ), populasi, sampel, dan teknik sampling juga
harus dapat dikuasai oleh peneliti untuk menghasilkan hasil penelitian yang
lebih akurat dan valid.
Tidak terkecuali
dengan pemahaman akan pentingnya analisis data yang juga membutuhkan keuletan
dan kepiawaian dalam melakukannya. Hal ini juga tidak boleh diabaikan karena
pada tahap ini peneliti harus menentukan jenis penelitiannya. Karena pada dasarnya penerapan analisis data
berbeda jika jenis penelitiannya berbeda. Apakah termasuk kedalam penelitian
kuantitaif ataukah penelitian kualitatif. oleh karena pentinganya akan materi
analisis data tersebut, maka dalam makalah ini akan kami coba untuk
membahasnya.
Pembahasan
A. Pengertian
Analisis Data
Ada
banyak para ahli mengemukakan defenisi mengenai analisis data. Menurut Patton,
analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan kedalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Menurut Lexy J. Moleong ,
analisis data adalah proses mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data.[1]
Sedangkan menurut Suprayogo analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah
fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.
Data mentah yang dikumpulkan oleh peneliti
tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan bagian
ayang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut
dapat diberi arti dan makna yang berguna
dalam memecahkan masalah penelitian.[2]
Analisis data dilakukan setelah data
diperoleh dari sampel melalui instrumen yang telah dipilih dan akan digunakan
untuk menjawab masalah dalam penelitian atau untuk menguji hipotesa yang diajukan melalui penyajian data. Data yang terkumpul tidak mesti seluruhnya disajikan dalam pelaporan
penelitian, penyajian data ini adalah dalam rangka untuk memperlihatkan data kepada
pembaca tentang realitas yang sebenarnya terjadi sesuai dengan fokus dan tema
penelitian. Oleh karena itu data yang disajikan dalam penelitian tentunya
adalah data yang terkait dengan tema bahasan saja yang perlu disajikan.
Secara umum data yang disajikan untuk
dianalisa tersebut dapat berupa karakteristik wilayah dan sampel kasus
penelitian. Penyajian dimensi data seperti ini diharapkan dapat memperlihatkan kepada
para pembaca setting dan konteks yang
lebih spesifik dan penelitian yang sedang mereka baca. Data ada baiknya
disajikan dari bentuk yang sederhana, kemudian diakhiri dengan penyajian data
yang lebih relatif kompleks. Penyederhanaan
alur penyajian data tersebut diharapkan dapat membantu para pembaca pelaporan
penelitian kita untuk memahami keutuhan pelaporan secara lebih integratif.
Oleh karena itu data yang terkumpul tersebut
perlu diolah dan dianalisis agar dapat memecahkan masalah penelitian.
Menganalisis data merupakan langkah yang sangat kritis dalam peneliltian. Karena
pada tahap ini peneliti harus memilih dan memastikan pola analisis yang digunakna sesuai
dengan jenis data yang telah dikumpulkan, apakah menggunakan
analisa statistik atau analisa non statistik.[3]
B. Teknik
Analisis Data
Didalam
penelitian ilmiah kita telah mengenal dua macam penelitian, yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Berikut ini pemakalah akan mencoba untuk
menjelaskan teknik analisis data sesuai dengan macam atau jenis penelitian.
1. Analisis
Data Kuantitaif.
Dalam
penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik dalam penelitian kuantitatif
adalah menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk
analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik non
parametris.[4]
Statistika
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa mengambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik
deskriptif dalm analisisnya. Tetapi apabila penelitian dilakukan pada sampel, maka
analisisnya dapat menggunakan statistik
deskriptif atau statistik inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan
bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Tetapi bila
peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk pupulasi, maka teknik
analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.
Termasuk
dalam statistsik deskriptif adalah penyajian data melalui table, grafiik,
diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan
desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan
standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat
dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variablel melalui analisis korelasi,
membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata sampel atau populasi.
Statistik inferensial adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi
yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random. Statistik ini dinamakan
statistik probabilitas karena kesimpulan yang dilberlakukan untuk populasi
berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Didalm
Statistik inferensial terdapat statistik
parametris dan nonparametris. Stitistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel . Dalam statistik pengujian
parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistitk.
Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang
menggunakan sampel. Dalam statistik hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol
karena tidak dikehendaki adanya perbedaan antara parameter populasi dan statisti.
Hanya dalam kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistik
nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.[5]
2. Anlisis
Data Kualitatif
Dalam
penelitian kualitatif data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus tersebut mengakibatakan variasi data sangat tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya
adalah data kualitattif sehingga tekniik analisa yang digunakan belum ada pola yang jelas. Oleh Karen itu sering mengalami
kesulitan dalam melakukan analisis.[6]
Proses
analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selam di lapangan, dan setelah selesai dilapangan. Analisis sebelum dilapangn
dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder yang akan
menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini bersifat sementara dan
akan berkembang setelah peneliti akan
masuk dan selama dilapangan. Mengenai analisis dilapangan, ada dua macam model:
a. Analisis
Data di Lapangan Model Miles dan Huberman.
Miles dan Huberman mengemukakan aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan swecara interaktif dan berlansung
secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction, display, dan conclusion
drawing/verification.
a.1
Data Reduction
Data
yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci.semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah
data yang diperoleh semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera
di lakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
a.2 Data Display
Setelah
data direduksi maka langkah selanjutnnya adalah mendisplaykan data. Dalam
penelittian kulaitatif, penyajian data bisa disajikan dalam uraian singkat,
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk
penyajian data kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan
mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
a.3 Conclusion drawing/verification
Langkah
ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal adalah masih
bersifat sementara dan akan berubah bila tidak diketemukan bukti-bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumplkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
b. Analisis
Data di Lapangan Model Spradley
Spradley
membagi analisis dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam
kualitatif. Proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudain memfokus dan
meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalm penelitian
kualitatif yaitu analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema cultural.[7]
b.1 Analisis Domain
Memperoleh gambaran yang umum dan
menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi sosial ditemukan berbagi domain dan kategori.
Diperoleh dengan pertanyaan garand dan minitour peneliti menetapkan domain
tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Semakin banyak domain
yang dipilih maka semakin banyak waktu yang perlukan untuk penelitian.
b.2 Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya
dijabarkan menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan
observasi terfokus.
b.3 Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap
struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui
observasi dan waawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
b.4 Analisis Tema Kultural
mencari hubungan diantara domain dan
bagaimana dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan kedalam tema/judul
penelitian.[8]
C. Langkah-Langkah
Umum Analisis Data
Langkah-langkah
dalam menganalisis data antara lain: [9]
1. Pengolahan
Data
Data yang telah
terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah terlebih dahulu.
Pengolahan data tersebut bertujuan untuk lebih menyederhanakan semua data yang
terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi kemudian
dianalisis. Tahapan dalam pengolahan data adalah:
a.
Penyuntingan
(editing)
Kegiatannya adalah memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang
dikembalikan responden. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
· Kesesuaian
jawaban responden dengan pertanyaaan yang diajukan.
· Kelengkapan
pengisian daftar pertanyaan .
· Konsistensi
jawaban responden.
· Penynting
tidak boleh mengganti atau menafsirkan jawaban responden.
b. Pengkodean (coding)
Setelah diakukan
penyuntingan data, kegiatan berikutnya adalah pemberian kode (pengkodean)..
Pengkodean dilakukan dengan cara memberikan simbol/tanda berupa angka terhadap
jawaban responden yang diiterima. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan
jawaban dari responden. Misalnya: 1 untuk jawaban ya/setuju dank ode 0 untuk
tidak setuju, atau ditambah kode 99 untuk jawaban yang kosong (responden tidak
menjawab). Seluruh kode yang telah ditentukan ditulis dalam buku kode. Buku
kode ini selain diperlukan dalam pengkodean, juga digunakan sebagai pedoman
untuk analisis data dan penulisan laporan.
c.
Tabulasi
(tabulating)
Kegiatan dalam tahap tabulasi adalah menyusun dan menghitung data
hasil pengkodean, untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Cara tabulasi
ada dua macam:
·
Tabulasi manual: semua kegiatan
dari perhitungan sampai penyajian tabel, dilakukan dengan tangan.
·
Tabulasi mekanik: Pelaksanaan
dengan cara ini dibantu dengan peralatan tertentu, seperti komputer. Semua
kegiatan dilakukan dengan bantuan alat yang telah dipilih.
2. Penganalisisan
Data
Setelah
pengolahan data selesai, proses selanjutnya adalah analisis data. Tujuan dari
analisis dsata ini adalah untuk menyederhanakan dan memudahkan data untuk
ditafsirkan.
Apabila
datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu data
kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan
dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang bebentuk kata-kata tersebut
disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk melengkapi
gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif. Cara yang digunakan ada
dua macam, yaitu analisis nonstatistika dan analisis statistika.[10]
Ke dua cara tersebut telah dijelaskan dalam poin B, Teknik Analisis Data.
3. Penafsiran
Hasil Analisis
Setelah data selesai dianalisis, kagiatan
yang harus dilakukan adalah menafsirkan hasil analisis tersebut. Penafsiran
hasil analisis ini bertujuan untuk menarik kesimpulan penelitian yang telah
dilaksanakan. Penarikan kesimpuulan ini dilakukan dengan cara membendingkan
hipotesis yang telah dirumuskan dengan hasil analisis yang didapat. Akhirnya,
penaliti dapat manarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang
telah dirumuskan.
Dalam penafsiran, peneliti
juga harus memeriksa kembali langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam
penelitian. Langkah ini berguna untuk melihat kesahihan /validitas hasil
penafsiran.Apabila semua langkahnya telah tepat, maka hasil penelitian dapat
digunakan untuk pemecahan masalah praktis dalam penelitian tersebut. Jika
terjadi sebaliknya, maka hasil
penelitian tidak dapat dijamin kesahihannya.
Penutup
1. Analisis
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran
dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social,akademis dan
ilmiah.
2. Didalam
penelitian ilmiah kita telah mengenal dua macam penelitian, yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. oleh karena itu maka teknik analisis
data juga dibagi menjadi 2 yaitu, analisis data kuantitaif dan kualitatif.
3. Dalam
penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Teknik dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan
statistik. Metode analisis kuantitatif ini dibagi menjadi dua yaitu:
a. Analisis
Deskiptif, adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi.
b. Analisis
inferensial, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
4. Dalam penelitian kualitatif data yang
diperoleh dari berbagai sumber dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus tersebut mengakibatakan variasi data sangat
tinggi sekali. Dalam penelitian
kualitatif ada dua model yaitu:
a. Model Miles
dan Huberman
b. Model
Spradley
5. Langkah-langkah
dalam analisis data adalah: pengolahan data, analisis data dan penafsiran hasil
analisis.
[1] Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik,(Jakarta:Bumi
Aksara,2006), Hlm 29
[2] Moh.Nazir, Metode Penelitian,(Bogor:Ghalia
Indonesia,2005), Hlm 346
[3] Ahmad Tanzeh, Pengantar
Metode Penelitian, (Yogyakarta:Teras,2009),Hlm 69-70
[4]
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta,2008) Hlm 243
[5] Ibid, Hlm 148-149
[6] Ibid, Hlm 243
[7] Ibid, Hlm 246
[8] Ibid, Hlm 255
[9] Hermawan Wasito, Pengantar
Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gramedia Pustaka,1995), hal 87-90.
[10] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hal 239.